Virus Corona 19, Antara Lockdown dan Kelaparan

Sabtu, 28 Maret 2020

Surat edaran untuk masyarakat

Jakarta (merahputihterkini.com) Bagai makan buah simalakama untuk masyarakat ekonomi menengah kebawah, saat epidemi virus Corona 19 mewabah, hampir 14 hari sudah mayarakat berdiam diri dirumah, untuk mengisolasi kan diri, jalanan di Jakarta sepi, begitu juga di kota kota provi lainya, bandara Soekarno-Hatta juga terlihat agak lengang ekonomi dunia melamban, harga komoditas sawit sebagai penyangga ekonomi diluar Jawa turun, buahnya pun treck menambah derita masyarakat.

 Dari uraian di atas begitu sangat menakutkan virus Corona ini, apakah tidak menakutkan penyakit TBC tapi entalah, dalam wawancara pagi ini dengan Bu Ida, mengatakan, ada beberapa hal yang menyakut kehidupan masyarakat menengah dan ekonomi kecil seperti kami ini, suami tidak bekerja selama 14 hari saat lockdown dianjurkan pemerintah kita akan taati, tapi persediaan sembako tidak mencukupi kebutuhan, jadi apakah ini tidak simalakama, apakah memang seganas sesuai pemberitaan media.

Dan apakah kita sudah punya alat yang betul bisa mendeteksi penyakit ini pasti pasien terjangkiti virus Corona, atau Masi menduga duga. Alangkah baiknya pemerintah dan masyarakat bahu membahu menghindari berita hoax sehingga masyarakat tidaklah terancam mati kelaparan,.

Semua pemerintah daerah bahkan sudah mengeluarkan surat edaran ke masyarakat untuk membatasi aktifitas di luar, tapi tidak memberikan solus, subsidi ekonomi, saat masyarakat Indonesia terancam kelaparan saat lockdown.