Nasional

KERAGAMAN UNTUK KEBERSAMAAN Untukmu SILAT NEGERI

foto bersama

Berkreasi dan berimajinasi adalah sipat dasar yang dimiliki secara lahiriah oleh setiap manusia. Kadangkala sipat itu terbungkus oleh bawaan emosi yang tidak kenal situasi. Emosi yang bisa mendatangkan semangat baru, menarik perhatian atau bahkan bisa jadi tanda pengakuan untuk terus ‘eksis’ dalam panggung keinginan.

Dalam dunia seni, terkhusus para insan pecinta silat seni tradisi, kreativitas dan imajinasi sudah menjadi bagian utama untuk mampu berbuat dan berdaya guna bagi semua. Tidak ada pembatas atau pembeda, semua berbaur dalam satu suasana dan satu rasa. Kadang mereka bergerak melampaui koridor pembatas, mencari ruang dan arah, bisa jadi bertingkah diluar normal etika tapi tidak merusak tatanan yang telah ada. Strata ataupun jasa tidak lagi menjadi patokan utama, yang terpenting jiwa dan rasa mendapat tempat, diakui, diapresiasi dan bisa banyak berbuat.

Pergerakan insan pecinta silat terus berkembang, mencari bentuk dan rupa sesuai dengan bawaan hati dan rasa. Terkadang wadah yang telah ada, tidak mencukupi untuk menampung kreasi dan imajinasi itu sendiri.

Didasari atas  semangat dari pertemuan internal pengurus IPSI Kota Pekanbaru pada tanggal 13 April 2022 dan evaluasi perkembangan pergerakan silat tradisi yang semakin beragam, maka bidang seni budaya IPSI Kota Pekanbaru mengadakan temu ramah dengan segenab insan pecinta seni silat tradisi se Kota Pekanbaru.

Pada tanggal 17 April 2022 bertepatan pada 16 Ramadhan 1443 H, Bidang Seni budaya IPSI Kota Pekanbaru berinisiatif mengadakan acara temu ramah di Taman Wisata Alam Mayang  yang dibingkai dalam tema ”Keragaman untuk Kebersamaan”. Kegiatan yang ditaja ini diawali dengan pemberian takjil gratis kepada pengguna jalan dan masyarakat setempat disekitar area Taman Wisata Alam Mayang. Pemberian takjil ini adalah manifestasi dari kepedulian para insan pecinta silat yang terus mau berbagi untuk sesama. Kemudian kegiatan diteruskan dengan Ifthor Jama’i (buka puasa bersama) dan diakhiri dengan diskusi terbuka menyingkapi ‘Keragaman untuk kebersamaan’.

Acara ini terbuka untuk seluruh insan pecinta silat negeri Kota Pekanbaru. Dan dari peserta yang hadir, terlihat dari logo yang menempel di baju hitamnya, terbaca FP2STI (Forum Pecinta dan Pelestari Silat Tradisional Indonesia) dan juga ada dari Ikatan Pelestari Silek Minang.

Perguruan silat yang hadir mewakili kegiatan ini adalah: Perguruan Silat Lintau IX Koto (sebagai tuan rumah), Perguruan Silat Cakak 4 Harimau Putih, Perguruan Silat Harimau Kubung, Perguruan Silat Ganggang Sapadi, Perguruan Silat Sibinuang Sakti, Perguruan Silat Galut batu mandi dasar 16, Perguruan Silat Aqwatunnur, Perguruan Silat 21 Hari, Perguruan Silat Sasak Langkah Tigo, Perguruan Silat Alam Takambang Jadi Guru, Perguruan Silat Tuo Langkah Harimau, perwakilan dari Perguruan Silat Tapak Suci dan juga dihadiri oleh para Dewan Juri Festival IPSI Kota Pekanbaru.

Ketua Umum IPSI Kota Pekanbaru, Bapak Zulfahmi Adrian, AP.,M.Si dalam pencerahannya mengatakan bahwa: Sangat mengapresiasi semangat dan kreatifitas yang dilakukan oleh para Tuan Guru dan Insan Pecinta Silat. Beliau juga menyampaikan dan menghargai cara pandang pecinta silat seni dalam mencapai suatu tujuan kadang kala memiliki cara yang beragam dan ‘berbelok-belok’ (mengutip ungkapan yang telah disampaikan moderator diawal oleh Epiardi Anam, sekaligus sebagai Pembina Seni budaya IPSI Kota Pekanbaru), sembari beliau terseyum tipis (ciri khas tersendiri). IPSI adalah ‘RUMAH BESAR’ bagi seluruh pecinta silat, kata penutup dari Ketum IPSI Kota Pekanbaru.

Hal yang senada juga disampaikan oleh Bapak Yono (Tuanku Pandeka Rangkayo Sati), selaku pimpinan Taman Wisata Alam Mayang, sekaligus sebagai Ketua umum Silat Lintau IX Koto Indonesia Riau bahwa Sangat mendukung kegiatan silat seni tradisi dan merasa bangga bisa berada dan berkumpul dengan para Tuan-Tuan Guru dan pesilat semua. Beliau juga menyudahi penyampaiannya dengan mengatakan bahwa ruh dari silat itu ada di seni tradisinya.

Pembicaraan ini semakin hangat dan ‘berasa’ ketika diskusi terbuka dari hati ke hati dipandu oleh bapak Martias,S.Ag sebagai Sekretaris Umum IPSI Kota Pekanbaru. Pemaparan pembahasan yang disampaikan berkaitan dengan kegiatan seni budaya IPSI dan perkembangan silat tradisi Indonesia.

Adapun intisari yang bisa dipetik dari temu ramah ini adalah:

  1. IPSI Kota Pekanbaru mengapresiasi setinggi-tinginya atas kreativitas dan imajinasi insan pecinta silat tradisi.
  2. IPSI sebagai ‘Rumah Besar’ bagi setiap insan pecinta silat. Bersinergi dan bermitra dengan seluruh komponen penggerak silat seni tradisi dengan senantiasa meningkatkan koordinasi dan konfirmasi
  3. Bersama-sama dalam satu kesatuan untuk melestarikan dan mengembangkan marwah silat ini
  4. Mengadakan event/festival silat seni tradisi, sehingga masyarakat semakin tahu dan cinta
  5. Program bidang seni budaya yang telah ada dan berproses terus ditaja dan diefektifkan
  6. Bersama kita bisa mengangkat ‘batang terendam’ ini (silat negeri Indonesia) (kata penutup dari epiardi anam selaku moderator dan pembinaan seni budaya IPSI Kota Pekanbaru)


[Ikuti Merahputihterkini.com Melalui Sosial Media]




Tulis Komentar