Nasional

Bendahara DPD HNSI Riau, Wita Fitrianti ajak masyarakat jangan ikut menyebarkan berita HOAX

Fhoto : Wita fitrianti, bersama tim

Pekanbaru - merahputihterkini.com

Bendahara DPD HNSI (Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia) Provinsi Riau, Hj. Wita Fitrianti, S.H.,M.Kn, menanggapi debat ketiga calon presiden peserta Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden 2024-2029 yang digelar hari ahad, tanggal 7 Januari 2024. Wita mempertanyakan saling serang personal, alih-alih substansi visi, misi, dan program.

"Dalam hal ini memang saya melihat substansi dari visinya malah tidak kelihatan. Yang kelihatan justru saling menyerang, jika kebijakan ya tidak masalah, asal policy, asal visi, nggak apa-apa," katanya di Pekanbaru, Riau, Rabu (10/1/2024).

"Namun jika sudah menyerang pribadi, yang tidak ada hubungan dengan konteks debat tmengenai hubungan internasional, mengenai geopolitik, mengenai pertahanan, dan lain-lain, saya kira kurang memberikan pendidikan, kurang mengedukasi masyarakat yang menonton. Saya kira akan banyak yang kecewa terhadap calon capres yang tampil dalam acara debat”, ujar wanita yang menggunakan cadar dalam aktifitasnya.

Seperti diketahui, situasi debat sempat memanas dalam beberapa segmen debat antara calon presiden nomor urut 1 Anies Baswedan dan capres nomor urut 2 Prabowo Subianto. Salah satu contoh ketika pembahasan mengenai etika.

Saat itu, Prabowo mengatakan pemimpin harus beretika baik. Pemimpin juga tidak boleh menghasut dan menyesatkan rakyat.

Hal itu kemudian dibalas Anies. Ia menyinggung Prabowo soal standar etika.

"Ketika ada pelanggaran etika, bapak tetap jalan terus dengan cawapres (calon wakil presiden) yang melanggar etika. Artinya ada kompromi atas standar etika, ini fakta," sindir Anies membalas Prabowo.

Saya berharap dalam debat selanjutnya, para calon pemimpin bangsa tidak lagi saling sindir bahkan menggunakan informasi atau data yang belum valid terlebih lagi informasi “HOAX”. Jangan lagi menyesatkan masyarakat dengan informasi “HOAX”.  Berikan kesejukan dimasyarakat agar tidak ada kesempatan pihak asing memboncengi oknum untuk mengganggu stabilitas didalam negeri. Tegas wita.

Dan kepada masyarakat juga lebih bijak, ini pesta demokrasi setiap 5 tahun sekali, tidak perlu saling hujat. Tidak perlu ikut ikutan menyebarkan hoax di sosial media. Kita ini satu rumah NKRI, gunakan hak suara sesuai hati masing masing. Siapapun presiden yang terpilih nanti, mari kita dukung untuk menjadikan Indonesia sebagai poros baru kekuatan ekonomi maupun militer di dunia. Ujar wita.


[Ikuti Merahputihterkini.com Melalui Sosial Media]




Tulis Komentar