Proyek persevasi ( pemeliharaan rutin ) tahun 2019 dengan dana milyaran di kerjakan asal jadi terutama pada pekerjaan phacing dengan tidak melihat kondisi phacing tersebut hanya melakukan tambal sulam dalam jangka bebera hari phacing tersebut telah rusak kembali. Banyak pekerjaan draenase yang tidak di kerjakan sepanjang kiri kana jalan karena

 pekerjaan draenase yang tidak dikerjakan padahal pada pekerjaan itu untuk mempungsikan pekerjaan minor agar air tidak mengalir ke badan jalan pada dasarnya kontraktor mengabaikan pekerjaan minor memilih pekerjaan mayor nilai pekerjaan mayor tersebut lebih menjanjikan sehingga pekerjaan minor terabaikan begijuga pada pekerjaan pemotongan rumput damija pada kiri kanan bahu jalan lebih naif lagi pada pekerjaan pelapisan aspal kembali apa daerah efektif pada KM 39  nampak aspalnya yg blaeding PPK 006 2019 hampir setiap tahun dana APBN di kucurkan pada pelaksanaan persevasi jalan nasional,Menurut hasila analisa dilapangan pada tanggal 23 Desember 2019 banyak kegiatan pelaksanaan pekerjaan yang kurang menguatamakan kuantitas pekerjaan apalagi kualitas Pekerjaan, Menurut Masyarakat Pengguna jalan Sdr Rahmat mengharapkan Pemerintah untuk mengevesienkan dan mengoptmalkan pelaksanalapangan dan konsultan pengawas sehingga sinerginitas pembangunan dapat mengejar target kualitas dan kuantitas pekerjaan sesuai setandar Kontrak pembangunan fisik.

pekerjaan ini adalah proyek Kemetrian PUPR dirjen Binamarga Balai besar pelaksana jalan Nasional II satker pelaksana jalan Nasional Wilayah II Provinsi Riau dengan kontraktor Pelaksana  CV Citra Anugrah dan konsultan pengawas PT Seecons-PT Indec internusa JO

Beberapa waktu yang lalu wartawan Merahputihterkini,berusaha melakukan konfirmasi kepada pihak terkait melalui komonikasi HP agar mendapat informasi berita berimbang namun sampai saat berita ini di ekspos Hp tersebut tidak diangkat .

 Editor : devid