Masyarakat Pedesaan & Petani Tidak Begitu Merasakan Dampak Ekonomi Akibat Penyebaran Wabah Covit 19

Ari Handoko : Sisi Buruk Media Saat Menyampaikan Berita Tidak Berimbang

Ari Handoko : mengatakan petani tidak begitu merasakan keresahan wabah covit 19

Pekanbaru (merahputihterkini.com) Dunia digemparkan penyebaran virus covit 19, sehingga melumpuhkan sendi perekonomian dan kesehatan lebih di 130 an negara didunia, Who sendiri sebagai badan kesehatan dunia kebingungan untuk menemukan obat bagi negara anggota PBB ini, namun bagi masyarakat petani di provinsi Riau tidak begitu mengawatirkan efek pendemi ini. Hal ini saat wartawan merah-putih terkini.com  (penulisan tanpa sepasi) berbincang bincang dengan salah satu masyarakat Indragiri hulu yang bernama Ari Handoko,.

Menurut Ari Handoko, penyebaran virus covit 19 mungkin juga ada dan mungkin juga tidak ada, hali ini dikarenakan banyaknya pemberitaan media baik media sosial, media online, media elektronik dan media cetak yang kurang berimbang dan tidak jelas sumbernya, diperparah dengan banyaknya mafia rumah sakit yang tidak punya setandar bagi pasien yang terserang gejala covit 19 ini.

Dan efek dari penyakit ini bagi petani tidak terasa, seperti di perkotaan hal ini ditambah dengan harga comonditas perkebunan yang naik, sehingga mengurangi tanggungan ekonomi masyarakat.

Menurut Akhlakul Karim, yang juga tokoh transmigrasi nasional asal Riau membenarkan tanggapan dan pendapat Ari Handoko, namun beliau menyarankan kepada pemerintah dan masyarakat serta wartawan, untuk sedikit mengurangi pemberitaan informasi penyebaran penyakit ini, sambil berupaya mencari kan solusi pemberantasan penyebaran virus ini.

Oleh karena itu mari kurangi berkerumun, jaga jarak, jaga kebersihan  memakai masker, tapi lebih penting adalah meningkatkan imunitas dan ketahanan tubuh.

 


[Ikuti Merahputihterkini.com Melalui Sosial Media]




Tulis Komentar