Pemilu pembuktian pilihan Rakyat

Ketua DPW RAMPAS Riau, Wita Fitrianti, ajak pendukung capres cawapres untuk sampaikan gagasan bukan hujatan dan fitnah.

Photo Hj. Wita fitririanti, Sh, Mkn caleg DPR RI Partai gerindra dapil Riau 2 no urut 3

Pekanbaru - Ketua DPW RAMPAS  (Relawan Aksi Mendukung Prabowo Subianto ) Provinsi Riau, Wita Fitrianti berharap pasangan calon capres dan cawapres serta partai politik maupun simpul-simpul relawan masing-masing pasangan capres-cawapres selalu mengingatkan pendukungnya untuk menyikapi perbedaan dengan adu gagasan, bukan adu fisik. Apalagi kini eskalasi politik semakin menghangat menjelang kampanye akbar Pemilu 2024.

Menurutnya hal tersebut harus didinginkan, sebab suhu politik yang stabil sangat penting dijaga agar saat kampanye rapat umum yang ditandai pengerahan massa, tidak terjadi gesekan di lapangan. Ia juga meminta lembaga yang menangani masalah pelanggaran tindak pidana pemilu yaitu Kepolisian, Kejaksaan, dan Bawaslu yang terhimpun dalam Sentra Penegakan Hukum Terpadu (Gakkumdu) dapat lebih antisipatif dan responsif terhadap informasi pergerakan masa.

Dalam beberpa minggu kedepan, "Menjelang kampanye akbar, semua parpol dan paslon diharapkan terus menerus mengingatkan pendukungnya masing-masing untuk saling menahan diri. Agar tercipta suasana yang kondusif hingga tanggal 14 Februari 2024, terangnya dalam keterangan via telphone,Jumat (5/1/2024).

Ia menjelaskan intensitas kampanye peserta pemilu terutama capres/cawapres akan semakin masif dan melibatkan massa yang besar karena sudah diperbolehkan menggelar kampanye terbuka. Suhu politik juga akan semakin menghangat, karena semua paslon akan memanfaatkan berbagai platform media cetak, media massa elektronik, dan media daring untuk berkampanye.

Wita Fitrianti menambahkan gelaran pemilu di mana pun dinegara demokrasi pasti melahirkan polarisasi, terlebih di Indonesia yang merupakan salah satu negara demokrasi terbesar di dunia. Namun, polarisasi yang terjadi selama kampanye ini harus dikelola dengan penuh kesadaran agar tidak tidak bertransformasi menjadi perpecahan apalagi konflik menjelang pemungutan suara dan setelahnya. Jangan lagi terjadi seperti pemilu 2019.

Caleg DPD RI Dapil Riau 2 ini menambahkan demokrasi Indonesia yang sudah lebih dari dua dekade ini, idealnya sudah membentuk kesadaran bahwa berbagai macam perbedaan bahkan pertentangan di dalam masyarakat adalah hal yang biasa atau sebuah keniscayaan. Oleh karena itu, rakyat sebagai pemilik sah republik ini harus menolak upaya-upaya yang dilakukan pihak-pihak tidak bertanggung jawab untuk mengeraskan polarisasi selama Pemilu 2024 ini menjadi perpecahan dan konflik untuk menggangu stabilitas keamanan di Indonesia.

"Jika nanti polarisasi semakin meruncing, ingatlah bahwa kita ini satu rumah. Kita semua punya ikatan batin yang sama dengan tanah air ini. Kita ini senasib sepenanggungan dalam bingkai sebuah bangsa bernama NKRI dengan Bhineka Tunggal Ika menjadi semboyan bangsa Indonesia yang menjadi perhatian dunia internasional," ucap Wita Fitrianti.

"Satu prinsip dasar yang harus dipegang teguh oleh siapapun di negeri terutama para pengambil kebijakan adalah, bangsa ini akan diberkahi Allah Tuhan yang Maha Esa, jika para pemimpin dan wakil rakyatnya lahir dari proses pemilu yang demokratis, jujur dan adil. Mari sama-sama kita menjaga Pemilu 2024 ini menjadi pesta rakyat terbesar," tegasnya.


[Ikuti Merahputihterkini.com Melalui Sosial Media]




Tulis Komentar